Friday, October 20, 2017

[Review] Love Theft #1

 

Judul : Love Theft#1

Penulis : Prisca Primasari

Penerbit : Prisca Primasari

Tebal : 190 Halaman

 

"Setiap kali aku menatap luka di matanya, tanpa sadar aku selalu berharap Liquor akan menjadi pemuda yang lebih baik suatu saat nanti."



BLURB

Frea Rinata gadis yang sangat payah di kampus.
Semenatara teman-temannya sudah melangkah jauh ke depan, 
dia tetap saja berjalan di tempat, minim prestasi, dan dipandang
sebelah mata. Benar-benar menyebalkan.

Untunglah, dia punya kehidupan kedua yang lebih menarik,
yang melibatkan seorang pemuda bernama Liquor.
Atau setidaknya, pemuda yang 'dipanggil' Liquor.
Frea nyaris tidak tahu apa-apa tentangnya, kecuali bahwa pemuda
itu sangat menarik, memiliki profesi yang tidak biasa, dan penuh
misteri. Namun, jauh di dalam hati, Frea jatuh cinta padanya,
meskipun tidak pernah mengakuinya.

Sampai kapan Frea akan menyangkal perasaannya?
Dan benarkah kehidupan keduanya semenarik yang dia pikirkan?
Karena semakin lama, segala hal tentang Liquor semakin membuat
dirinya frustasi. Dan sangat khawatir.

- - - - - - - - - -
Frea Rinata, seorang gadis yang sedang menjalani masa-masa yang cukup berat di kampusnya. Selain minim prestasi, dia sendiri juga sering kalah saing dengan beberapa temannya dalam audisi untuk masuk dalam sebuah resital musik impiannya. Tapi baginya tak masalah. Karena dia memiliki kehidupan kedua, yaitu bergaul dengan segerombol pencuri bawahan pamannya.

Liquor. Pemuda yang selalu mengelilingi kota hanya untuk melepas penat. Sekalipun jalanan Jakarta sedang rame-ramenya, dia akan tetap mengelilingi Jakarta. Memiliki senyuman memikat. Biasanya menggunakan ngengat untuk memperdaya orang yang akan dicurinya.

Night. Pemuda kalem nan cantik. Dia dan Liquor merupakan anak buah Vito, salah satu sindikat pencuri, yang hasil curiannya nanti akan disumbangkan untuk amal. Dulunya dia seorang pianis yang berbakat. Namun, entah kenapa dia sekarang menjadi pencuri. Biasanya menggunakan kupu-kupu putih untuk memperdaya orang yang akan dicurinya.

Pekerjaan terakhir yang harusnya diselesaikan oleh Night, diserahkan pada Liquor, tanpa Vito ketahui. Karena Night berencana akan mengundurkan diri dan kembali ke Jepang, tempatnya berasal. Namun, karena pekerjaan terakhir inilah, membawa Night, Liquor dan Frea pada satu masalah. Karena barang yang dicurinya, adalah milik Coco Kartiningtias. Anak seorang konglomerat yang manja dan sosialita.

Ini adalah novel kak Prisca yang kesekian, tapi baru aku baca sekali ini. Hahahah. Kenapa? Karena entahlah, dari dulu aku nggak seberapa mengenal kak Prisca, dan juga aku nggak terlalu interest sama cover yang agak fantasi gitu. Novel ini pun, novel hadiah, dan cukup bikin aku penasaran. Jadi langsung aja aku baca gitu.

Kesan pertama, aku suka dan langsung jatuh cinta. Apalagi sama karakter-karakternya. Nggak perlu waktu lama gitu. Karena Kak Prisca berhasil langsung narik aku buat masuk ke dunianya *halah, ngomong apa to?* Tapi emang kenyataannya demikian. Karena banyak memang yang bilang, kalau tulisan kak Prisca itu magis, *jadi kak Prisca belajar ilmunya dari mana? Hahahah* dan aku udah ngebuktiin sendiri lewat novel ini. Jadi nyesel kan, dari dulu nggak ngikutin tulisan kak Prisca.

Well said, novel ini bagus banget. Latas tempatnya di Jakarta, tapi seolah-olah, kita nggak berada di Jakarta. Why? Karena cukup banyak menurutku, yang kedai atau tempat nongkrongnya agak bersetting luar negeri *atau emang aku yang nggak tau?* Tapi, so far so good lahh.. Nggak mengecewakan. Apalagi konflik yang diangkat, cukup rumit menurutku. Belum lagi perdebatan diri sendiri dalam Liquor yang bisa dibilang keras kepala. Dan menguak beberapa sisi kelam Liquor dan juga Night.

Quotable :
"Ketika dia memasang tatapan baik hati dan senyum itu, gadis mana pun akan bertekuk lutut di hadapannya, dan Liquor akan mampu menjamah apa saja yang mereka miliki. Hati, jiwa, raga. Lebih dari segalanya, mereka bahka bersedia menyerahkan dengan senang hati." - P. 23

"Itulah yang diinginkan para pengkritikmu. Membuatmu mengira dirimu tidak punya bakat." - P. 80

"Kalung itu istimewa. Itu kenang-kenangan dari seorang Ibu, Liquor. Setiap kali memakainya, Nona Coco merasa diingatkan kembali pada ibunya. Ketika itulah dia rela memasang reklame dan bersusah payah. Saat tidak memakai kalung itu, dia merasa kehilangan ibu untuk kedua kalinya." - P. 92

"Manusia itu cuma memedulikan harta, rupa, dan kekuasaan. Kalau kamu bisa memiliki satu saja, kamu akan selamat di dunia. Kalau tidak, bersiaplah ditendang jauh-jauh." - P. 127

"Fre. Lo cinta dia. Sangat. Dari dulu. Entah apa yang bikin lo sayang banget sama cowok berengsek itu, tapi emang itu yang lo rasain. Lo nggak ngeh aja. Kasian lo." - P. 174

"Lo cantik, Fre. Lo pantes dapetin yang lebih baik." - P. 175

No comments:

Post a Comment