Judul : February Ectasy
Penulis : Devania Annesya, Ari Keling, Ayu Welirang
Penerbit : Grasindo
Tebal : 198 Halaman
"Aku cuma baru sadar, dalam hidup, yang abadi itu cinta.. dan luka."
BLURB
Mayang
Napasku memburu. Bayangan Nugie mati di tanganku mulai berputar. Bagaimana aku bisa membunuh dia? Aku tumbuh besar bersamanya. Aku mencintainya.
Nugie
Joya terus menatapku. Kutatap dia jauh lebih dalam, bila perlu sampai menembus hatinya. Biar aku bisa menetap di sana. Ya, aku harus bisa menguasai Joya.
Joya
Kubakar ujung lintingan yang lebih besar, kuisap dalam-dalam asap organik itu.Sejenak aku lupa akan Nugie dan Mayang. Kalau boleh meminta, aku ingin melupa semuanya.
***
Mayang, Nugie dan Joya dicurigai sebagai pembunuh Sukoco, Sang Pemimpin geng dan juga merupakan ayah Nugie. Si kembar Mayang dan Joya dibesarkan Sukoco setelah pria itu membunuh kedua orang tua mereka 12 tahun lalu. Tapi semu orang juga tahu, Nugie sangat membenci ayahnya sendiri. Hanya ada satu pemimpin yang boleh menguasai seluruh rusun. Mereka bertiga hanya punya dua pilihan, membunuh atau terbunuh.
- - - - - - - - -
Menceritakan tentang ketiga anak, Mayang, Joya dan Nugie.
Mayang adalah sosok pemberani dalam rusun yang berisi gembong narkoba tersebut. Cukup ditakuti, dan memiliki anak buah yang tunduk dengannya. Dia dan Joya, diambil anak oleh Sukoco, gembong narkoba yang membunuh kedua orangtuanya, entah untuk alasan apa. Mayang mencintai Nugie, bahkan rela menjadi orang yang selalu menghangatkan ranjangnya.
Joya, sosok introvert, pengguna barang yang bisa membuatnya melayang. Nugie mencintainya, tapi dia tidak. Yang ada dipikirannya hanya melindungi Mayang, karena itu pesan terakhir Ibunya sebelum dibunuh tepat di depan matanya. Memiliki anak buah yang benar-benar loyal padanya, yang selalu ada untuknya.
Nugie, anak Sukoco, laki-laki yang mendekati Mayang agar bisa menjaga Joya. Karena dia berpikir, bahwa Mayang ini nggak suka sama Joya, jadi, bisa aja dia ngebunuh Joya kapan aja. Seumur hidupnya, dia tidak menyukai ayahnya, alasan masa lalu menjelaskannya. Karena itulah, dia selalu terlihat malas-malasan di depan ayahnya.
Kabar mengejutkan datang dari Dokter Simo, salah satu pelanggan VIP Sukoco dan juga dokter pribadi rusun tersebut. Dia mengabarkan bahwa Sukoco meninggal karena dibunuh oleh salah satu dari mereka, Nugi, Mayang dan juga Joya. Entah siapa yang membunuhnya, karena masih belum jelas siapa yang membunuh, bahkan mereka bertiga tidak diperbolehkan untuk melihat jasad Sukoco. Saat pemakaman Sukoco selesai, peta dalam rusun tersebut diubah! Mereka harus mempertahankan daerah kekuasaan masing-masing sebelum dibunuh satu sama lain. Apa yang akan terjadi? Siapa yang memenangkan posisi tersebut?
Oke, novel ini bakalan dapet bintang lima dari aku! Bener-bener ya. Selama baca itu ketagihan banget. Meskipun aku bacanya harus nyicil karena desakan dunia nyata. Tapi, pas baca tuh, selalu bertanya-tanya. Gaya berceritanya itu khas setiap tokohnya. Karakternya pun konsisten, dengan Mayang yang bener-bener gila, Nugie yang ternyata diam-diam menghanyutkan dan Joya yang kadang ragu dalam mengambil keputusan.
Aku sempat bilang, novel ini lebih dark daripada Forever Monday. Kenapa? Karena novel ini bener-bener bikin kita ngeri, shock dan miris dalam satu waktu. Apalagi waktu mereka memperebutkan posisi di rusun. Bener-bener ngeri. Ada banyak adegan tembak-tembakan, darah di mana-mana, belum lagi hubungan ketiganya yang cukup rumit. Dan plot twistnya nggak nahan! Bener-bener ya. Selain itu, ada beberapa gap yang missed di sini, menurutku nggak masuk akal gitu lah. Kenapanya, mendingan baca novelnya. Kalo nggak bisa nemuin fisiknya, bisa baca di Ipusnas.
Mayang adalah sosok pemberani dalam rusun yang berisi gembong narkoba tersebut. Cukup ditakuti, dan memiliki anak buah yang tunduk dengannya. Dia dan Joya, diambil anak oleh Sukoco, gembong narkoba yang membunuh kedua orangtuanya, entah untuk alasan apa. Mayang mencintai Nugie, bahkan rela menjadi orang yang selalu menghangatkan ranjangnya.
"Joya, lindungi Mayang." — P. 33
Nugie, anak Sukoco, laki-laki yang mendekati Mayang agar bisa menjaga Joya. Karena dia berpikir, bahwa Mayang ini nggak suka sama Joya, jadi, bisa aja dia ngebunuh Joya kapan aja. Seumur hidupnya, dia tidak menyukai ayahnya, alasan masa lalu menjelaskannya. Karena itulah, dia selalu terlihat malas-malasan di depan ayahnya.
Kabar mengejutkan datang dari Dokter Simo, salah satu pelanggan VIP Sukoco dan juga dokter pribadi rusun tersebut. Dia mengabarkan bahwa Sukoco meninggal karena dibunuh oleh salah satu dari mereka, Nugi, Mayang dan juga Joya. Entah siapa yang membunuhnya, karena masih belum jelas siapa yang membunuh, bahkan mereka bertiga tidak diperbolehkan untuk melihat jasad Sukoco. Saat pemakaman Sukoco selesai, peta dalam rusun tersebut diubah! Mereka harus mempertahankan daerah kekuasaan masing-masing sebelum dibunuh satu sama lain. Apa yang akan terjadi? Siapa yang memenangkan posisi tersebut?
Oke, novel ini bakalan dapet bintang lima dari aku! Bener-bener ya. Selama baca itu ketagihan banget. Meskipun aku bacanya harus nyicil karena desakan dunia nyata. Tapi, pas baca tuh, selalu bertanya-tanya. Gaya berceritanya itu khas setiap tokohnya. Karakternya pun konsisten, dengan Mayang yang bener-bener gila, Nugie yang ternyata diam-diam menghanyutkan dan Joya yang kadang ragu dalam mengambil keputusan.
Aku sempat bilang, novel ini lebih dark daripada Forever Monday. Kenapa? Karena novel ini bener-bener bikin kita ngeri, shock dan miris dalam satu waktu. Apalagi waktu mereka memperebutkan posisi di rusun. Bener-bener ngeri. Ada banyak adegan tembak-tembakan, darah di mana-mana, belum lagi hubungan ketiganya yang cukup rumit. Dan plot twistnya nggak nahan! Bener-bener ya. Selain itu, ada beberapa gap yang missed di sini, menurutku nggak masuk akal gitu lah. Kenapanya, mendingan baca novelnya. Kalo nggak bisa nemuin fisiknya, bisa baca di Ipusnas.
No comments:
Post a Comment