Monday, December 24, 2018

[Review] Last Man Standing


Judul : Last Man Standing

Penulis : Christyoseph

Penerbit : Genesis

Tebal : 438 Halaman

"Because our love grow from unexpected meet, unexpected moment, and unexpected person. This is not the end, our love story has just begun."


BLURB

Ketika kebangkrutan melanda keluarganya, Livy Hermawan terpaksa tinggal bersama teman ayahnya, keluarga Arthur Ackles.

Senang akan kehadiran Livy dalam keluarganya, Arthur mengajukan permintaan kepada Livy untuk memilih salah satu anaknya untuk dijadikan suami. Arthur sendiri yakin siapa yang Livy pilih pasti akan setuju dengan perjodohan ini.

Pilihan ini bukan pilihan mudah. Bukan perkara ketampanan atau sejuta pesona ketiga lelaki itu. Melainkan karena sifat mereka yang ebrbeda. Selain belum mengetahui sifat asli ketiga anak Arthur, dua di antara mereka tidak menyukai kedatangannya.

Semenjak kedatangannya pula, ada cerita yang keluarga Ackles tutupi mulai terbuka kembali. Semua misteri menjadi teka-tei yang harus Livy pecahkan, termasuk memecahkan isi hati dari ketiga lelaki itu yang perlahan menimbulkan hal yang tidak biasa. Jatuh cinta.

Akankah Livy bisa memilih dan hatinya berlabuh pada salah satu dari mereka? Atau pada lelaki lain?

"Who will be last man standing for her?"

- - - - - - - - -

Livy Hermawan, seorang anak pengusaha yang sedang gulung tikar, karena tidak ingin nasibnya memburuk, akhirnya ayahnya menitipkannya pada temannya yang cukup berada, Arthur Ackles, di London. Awalnya, berada cukup jauh dari ayah dan ibunya membuat Livy cukup terbeban. Tapi dia mendapatkan kasih sayang yang sama dari Cindy dan Arthur.
"Jadi, maksud dari pertemuan ini, aku ingin kau menikah dengan salah satu anakku, Liv. Kebetulan mereka belum memiliki kekasih." — P. 38
Arthur Ackles, seorang pengusaha yang cukup terkenal. Selain itu, hubungan keluarga mereka juga cukup harmonis. Memiliki tiga orang anak dengan karakter dan kepribadian yang berbeda-beda.

Eric Ackles, seorang violist yang cukup terkenal. Memiliki wajah yang rupawan, murah senyum dan ramah terhadap Livy. Jelas aja, Livy berharap dia akan menjadi pasangannya. Sayangnya, dia memiliki masa lalu yang nggak begitu bagus.

Christian Eaton Ackles, bisa dibilang, dia amat sangat menyukai buku. Lebih pendiam ketimbang kedua saudaranya, kalo ngomong suka ngirit. Mungkin dia bayar ucapannya perkata, makanya ngirit.

Joshua Benedict Ackles, cowok paling tengil, paling ngeselin, omongannya paling pedes, playboy abis! Tapi sebenernya hatinya baik banget gitu. Cuma entahlah, kenapa dia ini resek banget jadi orang. Dia sendiri, awalnya juga nggak suka kalo Livy dateng ke tempat mereka. Entah kenapa.

Kedatangan Livy, membuat beberapa orang senang, dan sisanya tidak. Dan sejak kedatangannya inilah, perlahan-lahan mulai terlihat beberapa masalah yang tidak terselesaikan selama ini. Apa masalahnya? Dan siapa yang akan Livy pilih dari antara mereka bertiga? Mengingat dari mereka bertiga hanya Eric yang bersikap ramah padanya. Sementara sisanya malah membuatnya kesal dengan kelakuan mereka?


Kalo nggak salah, ini tuh novel debutnya kak CJ, unutk ukuran novel debut, menurutku ini udah bagus. Meskipun terkesan berbelit-belit. Apalagi dengan tingkah anak-anak Ackles, yang nggak yakin sama perasaannya lah, masih kebayang masa lalulah, banyak lah tingkahnya.

Tapi aku cukup terkesan karena kak CJ bisa menjelaskan dengan detil karakternya, meskipun sedikit tidak konsisten di beberapa bagian, mungkin emang itu sifat aslinya atau gimana. Selain itu, penjelasan tiap tempat yang dijadikan seting juga cukup detil. Jadi kita sebagai pembaca juga nggak meraba-meraba gitu. Bisa bayangin dengan baik. Untuk konfliknya sendiri, seperti konflik kebanyakan, cuma sedikit dimodifikasi, jadi lebih seru. Apalagi di bagian tebak-tebakan siapa yang bakalan dipilih sama Livy.

Quotable:
"Kekeluargaan mereka ternyata sangat erat jika bepergian seperti ini. Ada pelajaran yang dia dapat, sebuah kebersamaan bersama keluarga lebih penting dari apa pun di dunia, bahkan melebihi harta yang dia miliki." — P. 59

"Cinta datang karena terbiasa bukan? Awalnya mungkin kau tidak menyukainya, tapi pelan-pelan seiring kebersamaan itu, maka cinta akan tumbuh. Cinta tumbuh karena adanya rasa kebersamaan secara terus-menerus." — P. 186

"Bagiku berbeda. Meluppakan bukan sekadar menjalani keseharian tanpanya, tapi juga merelakan dia jika suatu waktu bertemu dengan yang lain." — P. 186

"Liv, cinta itu tak pernah datang pada saat yang salah. Kalau memang cinta itu datang tiba-tiba berarti memang perasaan itu datang untuk memberitahu bahwa dirinya yang kau cintai. Walau kau berpikiran tidak pernah merasa akan memiliki perasaan untuknya." — P. 321

"Karena cinta tak butuh alasan, untuk apa aku menjawab pertanyaanmu?" — P. 367

No comments:

Post a Comment