Saturday, March 31, 2018

[Review] Milan


Judul : Milan

Penulis : Ainur Rahmah

Penerbit : Bentang

Tebal : 384 Halaman

"Aku harap kisah kita akan terus berlanjut bagai sebuah siklus. Yang meskipun berjalan dengan klise, tapi tidak pernah terputus."


BLURB

Damara yakin bisa meluluhkan hati Milan. Ia percaya, cowok dingin itu pasti punya sisi lembut yang tersembunyi. Damara berysaha mendekati Milan dengan berbagai cara. Namun, dengan berbagai ungkapan juga ia ditolak mentah-mentah.

Bagi Milan, semua cewek itu sama, melelahkan dan merepotkan. Kenapa ia harus dekat-dekat dengan cewek kalau hanya akan menyusahkan hidupnya? Ia nggak segan-segan menghindari Damara bahkan hingga membuat gadis itu sakit hati.

Akan tetapi, Damara yakin, suatu saat Milan akan membutuhkannya. Damara siap menemaninya melewati masa-nasa sulit yang mengubah Milan menjadi pembuat onar seperti sekarang. Damara yakin, pasti ada masanya es yang beku itu akan mencair dan menghangat.

- - - - - - -

Milan, cowok badboy, cold boy, freezer boy, tapi ganteng ini, punya masalah sama cewek. Intinya, dia nggak mau cewek deket-deket sama dia. Apalagi nyentuh dia. Nah, yang mengejutkan, ada cewek yang ngebet banget pengen deket sama Milan. Bukan tipe cewek cari perhatian yang gimana-gimana, tapi cari perhatian dengan bawain Milan bekal. Seperti kata pepatah, kalo cowok itu, isi dulu perutnya, nanti dia bakalan jatuh cinta sama kamu. Ya kan? Sayangnya, sekeras apa pun Damara ditolak, bekalnya di kasih ke sahabatnya Milan, Damara nggak pernah mundur sama sekali.
"Setiap perjuangan itu berat dan berharga. Dan, cuma orang berhati beku yang nganggep perjuangan seseorang sebagai hal yang murah." - P. 62
Satu kejadian mengubah segalanya. Mengubah Damara jadi berhenti buat ngejar Milan lagi. Tapi anehnya, kali ini Milan malah ngrasa nyesel. Ngrasa bersalah. Dan bahkan ngrasa hilang. Pertanyaannya, bisa kah Milan bikin Damara ngasih rasa sayangnya ke Milan lagi? Walaupun bakalan susah. Karena Dava nggak akan ngebiarin mereka untuk deket.

Novel jebolan Wattpad yang aku baca kali ini, bener-bener dah, nunjukin gimana kalo cewek udah kadung jatuh cinta sama cowok. Mereka bakalan bener-bener berusaha untuk deketin. Mau ditolak, dikacangin, bahkan dilihat aja nggak, tetep berusaha biar dilihat. Nah, untuk yang dikejar, jangan kegedean gengsi. Kalo emang suka ya ngomong aja. Kalau emang ngrasa nggak nyaman juga ngomong. Bukan malah maki seenaknya. Senggaknya, hargai usahanya seseorang. Begitu pesan yang aku tangkap.

Yang jelas, novel ini page turner banget. Kita bener-bener dibikin penasaran. Gimana ya kelakuan si Milan berikutnya? Atau gimana ya kekonyolan sahabat Milan?

Quotable :
"Cinta sepihak itu kejam. Satu pihak berjuang sendiri, mengejar seperti orang bodoh. Sedangkan yang diperjuangkan, mengabaikan sesuka hatinya." - P. 40

"Cinta itu nggak adil, ya? Yang mati-matian berjuang kalah sama yang punya kesempatan." - P. 49

"Bego, ya? Jadi, kalau cewek perjuangin perasaannya itu bego? Kalau cewek berkorban itu bego? Yang bego tuh, cowok, kenapa cowok selalu susah banget buat peka?" - P. 147

"Ternyata, memang benar, dalam cinta, terkadang sebuah hal aneh yang kita lakukan justru terlihat sangat manis di mata seseorang." - P. 164

 "Karena mungkin lo memang harus tahu dan ngerasain sendiri gimana susahnya jadi Damara selama ini. Biar lo bisa belajar buat menghargai setiap perjuangan dan kehadiran dari seseorang." - P. 236

"Roda itu berputar, yang pernah menyakiti, suatu saat bakal tersakiti. Karma itu ada supaya orang-orang yang pernah salah bisa belajar buat nggak ngulangin kesalahannya." - P. 248

"...bahwa mendengarkan dan memberi kesempatan adalah dua hal yang sangat penting di dalam sebuah hubungan." - P. 353

No comments:

Post a Comment