Sunday, March 4, 2018

[Review] Miss Complicated Designer


Judul : Miss Complicated Designer

Penulis : Citra Novy

Penerbit : Grasindo

Tebal : 233 Halaman

"Aku senang melihatmu menangis. Melihatmu lemah. melihatmu membutuhkanku tentunya. Aku lebih senang kau seperti itu, daripada berpura-pura tegar dan pergi dariku."


BLURB

Han Yeon-Joo
Designer gaun pengantin yang belum bisa melupakan seorang pria dari masa lalunya. Pria dengan bahu lebar 48 sentimeter. Bahu tempatnya berlindung dari kericuhan hidupnya, tempat bersembunyi ketika dunia sedang tidak bersahabat, dan tempat beristirahat saat ia sudah merasa lelah. Kini, pria itu hadir lagi dalam hidupnya dan memaksanya untuk berkata, "Saat itu, saat pertama kali menemukanmu berdiri di hadapanku. Dengan bahu lebar yang tak sengaja kuusap, aku memutuskan untuk jatuh cinta dan tidak berniat melupakanmu."

Park Jung-Hoo
CEO Calee Magazine yang belum bisa melupakan seorang wanita dari masa lalunya. Gadis yang tentu tidak bisa ia temukan dari sekumpulan gadis cantik model majalahnya, gadis dengan tinggi badan 165 sentimeter. Memudahkannya untuk mendekap saat gadis itu menangis, memudahkannya untuk mengecup kening saat gadis iru kesal, memudahkannya membisikkan gurauan saat gadis itu merajuk. Kini, gadis itu hadir lagi dalam hidupnya dan memaksanya untuk berkata, "Saat itu, saat pertama kali menemukanmu berdiri di hadapanku. Dengan tinggimu yang berada tepat di bawah daguku, aku memutuskan untuk jatuh cinta padamu."

- - - - - - - -
Han Yeon-Joo dulunya anak seorang pemilik perusahaan yang hidupnya bisa dibilang bahagia. Karena uang yang melimpah dan fasilitas yang cukup tentu saja. Tapi karena usaha yang didirikan ayahnya bangkrut, dan kemudian ayahnya sakit dan meninggal, diikuti kematian ibunya beberapa bulan kemudian, membuat Yeon-Joo lelah dengan hidupnya. Belum lagi utang-utang yang belum dibayar oleh ayahnya, membuat dia harus bekerja keras dan ekstra supaya usaha miliknya, Collinete, tidak ikut terancam. Tapi bagaimana jika ada seorang ibu dan anak yang datang tiba-tiba dan mengaku bahwa mereka adalah selingkuhan dan anak hasil selingkuhan ayahnya? Hmm.. Rumit ya?

Novel pertama kak Citra yang aku baca. Karena menurutku, dia nggak terlalu terkenal banget. Hehehe.. Tapi novel ini cukup keren kalo aku bilang, meskipun Yeon-Joo cukup labil, tapi ada beberapa sisi yang menunjukkan kedewasaannya. Ketegarannya dan semangat nggak putus buat nglunasin utang papanya. Yah, bisa dicontohlah buat anak jaman sekarang yang kadang suka dikit-dikit nyerah gitu.

Selain itu, di sini, kita juga diajarkan banyak hal loh. Bagaimana cara mengambil keputusan yang baik, benar dan juga tepat. Gimana kita bertahan dengan berbagai masalah yang ada. Cukup menarik lah intinya buat dibaca dan diikuti.

Quotable :
"Ia senang melihat gadis itu bahkan tidak rikuh untuk terlihat lemah dan rapuh di hadapannya, ia hanya akan mendengarkan gadis itu berbicara tanpa menyela dan kemudian dipungkas dengan pelukan. Sederhana, tetapi sangat manis." - P. 46

"Baginya begitulah cara untuk menikmati patah hati, hanya menikmati waktu yang berada di depannya tanpa perlu melakukan hal berarti untuk memperbaiki hatinya." - P. 75 to 76

"Ia tetap terlihat baik-baik saja, seperti tidak terjadi hal menyedihkan dalam hidupnya. Ia hidup, tetapi seolah-olah mati. Ia tidak pernah berusaha bangkit, ia tidak pernah mengobati hatinya yang luka, karena ia takut alasan kau meninggalkannya adalah benar." - P. 88 to 89

"Tidak hanya untuk menyembuhkan hatiku. Sepertinya aku memang berniat kembali memilikimu." - P. 141

"Ya, aku tahu. Tapi kurasa perasaan bersalah Nunna muncul karena ada sesuatu yang Nunna sembunyikan." - P. 149

"Aku menyembunyikannya saat kau bertanya kemarin, dan aku merasa bersalah jika terus menyembunyikannya. Karena aku tahu bagaimana rasanya berhadapan dengan seseorang yang dibohongi olehmu." - P. 159

"Tidak seharusnya ia menunggu terlalu lama, dua tahun yang menjemukan. Seharusnya... ia melakukan ini dari dulu. Menemui gadis itu dan membuat berada di sisinya." - P. 164

"Tatap aku dengan penuh cinta, agar kebahagiaan yang tertangkap kamera terlihat nyata." - P. 204

"Cinta pada pandangan pertama, itu klasik dan terdengar bodoh. Klasik dan bodoh, ternyata itu aku" - P. 212

"Ini lebih dari sekadar permohonan. Tidak untuk mengasihanimu, aku hanya mengasihani diriku sendiri. Tentang aku yang begitu mencintaimu, tidak peduli bagaimana perasaanmu." - P. 214

"Karena bukan kenyataan yang membunuh, tapi harapan. Selama ini, harapanlah yang sebenarnya menghancurkan." - P. 227

No comments:

Post a Comment