Tuesday, March 13, 2018

[Review] Miss Courageous Reporter


Judul : Miss Courageous Reporter

Penulis : Byanca Sastra

Penerbit : Grasindo

Tebal : 241 Halaman

"Aku mencintaimu. Benar-benar mencintaimu. Aku mencintai cara bicaramu,, caramu tersenyum, kehangatanmu, kerja kerasmu, bahkan saat kau menghindariku setiap merasa malu. Kau memiliki keberanian untuk membela prinsipmu. Dan itu berhasil menggugah hatiku."


BLURB

Im Soo-Ae
Menjadi seorang reporter adalah impian Soo-Ae sejak kecil. Setelah kehilangan ayahnya di usia muda, ia tumbuh sebagai seorang gadis yang mandiri, tegar dan pemberani. Tidak ada yang dapat merampas mimpinya sampai ia jatuh cinta pada laki-laki misterius di samping apaertemennya, mengetahui rahasia tentang kematian sang ayah, dan dihadapi oleh keputusan untuk pergi atau tetap tinggal walaupun tersakiti.

Kwon Young-Ho
Hidup dalam persembunyian dan bayang-bayang sang ayah selama lima belas tahun membuat Young-Ho menyimpan banyak rahasia. Ia kembali ke Korea dengan harapan untuk menemukan ibu kandungnya walaupun harus melepaskan impian dan menjalani profesi sesuai kehendak sang ayah. Ia sudah berjanji untuk menutup diri. Namun, ia tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan jatuh cinta. Tidak menyangka bahwa keberadaannya hanya membuka rahasia lama yang menghancurkan segalanya.

- - - - - - - - - -
Soo-Ae, pembawa berita di KBC News, tapi masih yang junior. Dia berusaha untuk menjadi pembawa berita hebat seperti ayahnya. Ayahnya dulu adalah pembawa berita yang beda dari yang lain. Hal ini lah yang makin memicu dia untuk ikut seperti ayahnya.

Kwon Young-Ho. Orang yang sudah lama mencari ibunya, tapi sayang sekali, tidak ada tanda-tanda di mana keberadaan ibunya. Menuruti permintaan sang ayah, demi bertemu dengan ibunya.

Novel ini novel pertama Byanca Sastra yang aku baca. Mungkin pengetahuanku tentang penulis di Indonesia masih kurang luas kali ya. Hehhee.. Novel ini seru loh. Kalo kalian pernah liat drama korea Pinnochio, yang main Park Shin-Hye sama Lee Jong-Suk, nah, mirip begitu deh.
"Kau tak bisa mengubah takdir. Berhenti menyalahkan dirimu sendiri dan cobalah bertahan. Mungkin kau mengira aku tidak tahu apa-apa dan hanya membual. Tapi aku mengerti yang kau rasakan." - P. 120
Well, di sini, kita bakalan dapet cerita yang nggak ketebak. Berbagai permainan licik di kantor. Singkatnya, hampir sama kayak Pinnochio. Tapi, kita juga diajarkan untuk melepaskan. Melepaskan masa lalu, supaya kita bisa bahagia di masa kini dan masa depan. Belum lagi ajaran tentang Pengorbanan dan merelakan.

Quotable :
"Karena aliran impresionis itu jujur dan apa adanya. Aku juga suka mengungkapkan emosi lewat permainan warna. Bila sedang marah atau sedih, biasanya aku menenangkan diri dengan meluki. Lebih menyenangkan dan bermanfaat daripada mabuk-mabukan atau menggerutu. Aku juga bisa merealisasikan imajinasi dan memperkenalkan sudut pandang tentang apa yang kulihat." - P. 145

"Baginya dan sang ayah, sebuah pelukan tanpa kata-kata telah menjelaskan tahun-tahun yang diisi dengan prasangka, keraguan, dan kekecewaan. Meluruskan semua hal dan mengembalikan hubungan tulus ketika ia baru merasakan sebuah kehidupan dua puluh delapan tahun yang lalu." - P. 188

No comments:

Post a Comment